BAGANSIAPIAPI, Tintanews.com – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Rokan Hilir mencatat sebanyak 8 Kecamatan masuk dalam Kategori Rawan Kebakaran Lahan dan Hutan (Karlahut) dengan skala tinggi.
Demikian dikatakan Kepala DLH Rohil Suwandi melalui Suta Wira Praja, ST, selaku Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup, Dinas Lingkungan Hidup, Jumat (17/2) kemarin.
“Data kita dapat dari Fire Risk System atau sistem resiko kebakaran pada bulan Februari 2017.”kata Suta Wira. Untuk itulah perlu adanya antisipasi dari semua Kecamatan yang masuk kategori tinggi tersebut dan tak terkecuali seluruh kecamatn di Rohil yang memang kerap terjadi Karlahut setiap tahunnya.
Total terdapat 55 Kpenghuluan dari delapan Kecamatan tersebut yang rawan dengan sistem resiko Tinggi berdasarkan data yang dipegang oleh Dinas tersebut.
Adapun delapan kecamatan tersebut diantaranya Kecamatan Kubu yang terdiri dari Desa Teluk Nilap, Tanjung Leban, Sungai Segajah, Sungau Segajah Makmur, Teluk Piyai. Kecamatan Tanah Putih Tanjung Medan diantaranya Kepenghuluan Melayu Besar dan Messah.
Kecamatan Balai Jaya di Kepenghuluan Balam Sempurna. Kecamatan Bangko Pusako, Kepenghuluan Sungai Manasib, Teluk Bano I, Pematang Ibul,Bangko Makmur, Bangko Mukti, Pematang Damar, Bangko Kiri, Bangko Jaya, Bangko Kanan.
Kecamatan Pasir Limau Kapas, diantaranya Kepenghuluan Pasir Limau Kapas, Panipahan Laut, Panipahan, Panipahan Darat, Teluk Pulai, Sungai Daun. Kecamatam Rimba Melintang, Kepenghuluan Jumrah, Lenggadai Hilir,Lenggadai Hulu, Mukti Jaya, Pematang Botam, Teluk Pulau Hulu, Teluk Pulau Hilir.
Kecamatan Simpang Kanan, Kepenghuluan Bagan Nibung, Bukit Damar, Bukit Selamat, Kota Parit, Simpang Kanan. Kecamatan Tanah Putih, KepenghuluanUjung Tanjung, Putat, Rantau Bais, Sedinginan, Banjar XII, Mumugo, Manggala Sakti, Teluk Berembun dan Sedinginan.
Ia menambahkan, penentuan skala terdiri dari skala 1-6 dan sejak awal Febriuari terjadi peningkatan dari Skala 4 naik menjadi 5. “Kita sampikan agar daerah-daerah tersebut waspada dan melakukan deteksi dini.” pungkasnya. (DGT)