BAGANSIAPIAPI, TINTANEWS.com – Sulastri masih trauma atas pelayanan tidak memuaskan di RSUD Dr RM Pratomo jalan Pahlawan Bagansiapiapi belum lama ini. Dia merasa “tergiang” masih teringat terus peristiwa yang menimpa pada ibunya bernama Upik akibat dokter jaga dicarinya tidak ada. Demikian diungkap Sulastri warga jalan Pelabuhan Hulu Gang Melur Bagansiapiapi kepada awak media, Rabu (28/03/2018).
“Masih trauma atas peristiwa menimpa pada ibu kami,”katanya.
Dia menceritakan peristiwa itu terjadi pada tanggal 19 maret 2018 yang lalu di ruang mawar rumah sakit umum daerah dokter RM Pratomo Bagansiapiapi.
Kala itu ibunya bernama Upik (54 thn) pasien Rumah Sakit tidak sadarkan diri karena kadar gula darahnya tinggi, Dia mencari dokter ke ruangan dokter untuk meminta pertolongan namun dokter tidak ada di ruangan tersebut. Bahkan keluarga lain ikut mencari, namun dokter tidak ketemu juga.
“Sekitar 30 menit mencari dokter namun tidak ketemu. Padahal waktu itu masih jam 11.00 wib,”kata Sulastri menjelaskan.
“Saya yang bercampur panik waktu itu melihat Ibu tak sadarkan diri langsung menelpon abang saya (Julius,red) memberitahukan bahwa Ibu (upik,red) tidak sadarkan diri,” ujarnya kemudian.
Dijelaskannya, tidak lama kemudian abangnya datang dan mencari dokter hingga keruangan UGD namun tidak ada juga.
“Suasana begitu panik waktu itu hingga saya dan abang saya menjerit memanggil dokter,”terangnya.
“Baru kala itu dokter datang, namun apa daya orang tua kami tidak bisa lagi tertolong,” jelasnya kemudian.
Sulastri mengatakan meskipun sudah sepekan kejadian itu berlangsung, namun keluarga masih menyimpan trauma terhadap kinerja pelayanan yang diberikan oleh pihak rumah sakit. Dia mengakui memang ajal itu ditangan Allah namun Dia juga mengharapkan pertolongan dari dokter.
“Cuma itu saja yang membuat saya sampai saat ini masih trauma dengan pelayanan dokter di RSUD Pratomo,”tuturnya.
Dikatakannya, memang diakuinya itikad baik pihak Rumah sakit sudah ada. Atas kejadian yang menimpa ibunya tersebut direktur RSUD dr RM Pratomo Bagansiapiapi dr Tribuana Tungga Dewi telah sempat mendatangi rumah duka dan meminta maaf atas kejadian itu.
Namun hal ini bukan hanya sekedar itikad baik, tetapi pihak Rumah Sakit harus dapat merubah pelayanan yang dialami keluarganya tersebut sehingga dapat meningkatkan pelayanan untuk masyarakat. Apalagi dokter seharusnya stanby di tempat. Karena sewaktu-waktu dibutuhkan pasien dapat ditangani awal. Oleh sebab itu, katanya biarlah keluarga dirinya saja yang mengalami hal seperti ini. Untuk selanjutnya diharapkan tidak ada lagi kejadian seperti yang dialami keluarganya.
“Saya sudah ikhlaskan kepergian orang tua kami almarhum Upik, namun kedepan berharap kepada dokter RSUD Pratomo jangan sampai meninggalkan ruangan, karena pasien 24 jam membutuhkan pertolongan dokter,” pungkas sulastri.
(NdyNdy)