Pesan Ketua PKK untuk Praja, Jangan Sekali pun Cicipi Narkoba

PAPUA,TINTANEWS.com – Hari Jumat, 6 April 2018, Ketua Umum Tim Penggerak Pembinaan  Kesejahteraan Keluarga (PKK) Erni Gunarti, berkunjung ke Papua. Di Papua, ia sempat menyambangi para praja di Kampus Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) yang ada di bumi Cendrawasih tersebut.  Saat bertemu dengan para praja, Erni yang juga istri dari Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo banyak memberi wejangan. Salah satunya, mewanti-wanti agar para praja menjauhi narkoba.

“Ibu berpesan jangan sekali-kali menyentuh dan berkenalan dengan yang namanya narkoba. Karena sekali kita mencoba maka pasti akan susah untuk melepaskan,” kata Erni di Jayapura, Papua, Jumat (6/4).

Erni juga berpesan, agar para praja giat belajar. Dan harus bersemangat menuntut ilmu. Menggapai prestasi agar bisa membuat bangga orang tua. Menjadi contoh yang baik buat yang lainnya.

“Bergaulah sesama praja dengan baik dan satu yang ibu selalu wanti- wanti kepada semuanya yaitu yang sekarang marak tentang narkoba,” ujarnya.

Para praja yang sekarang menuntut ilmu di IPDN, lanjut Erni, kelak akan jadi abdi masyarakat. Dan, sangat mungkin nanti, akan ada yang jadi pemimpin. Karena itu, tunjukan sikap yang bisa diteladani. Kejar prestasi sebaik mungkin.

“Jangan sampai melakukan hal hal yang nantinya akan merugikan anakanak semua. Kita semua sudah tahu beberapa contoh yang pernah dilakukan mungkin untuk saudara- saudara yang lainnya. Ada yang di Jatinangor, di Manado. Ada perkelahian. Jaga tingkah laku kalian, sabar apabila ada sesuatu jangan cepat emosinya naik karena saya dengar waktu itu ada perkelahian diantara baik sesama praja ataupun dengan remaja lain yang diluar kampus,” tutur Erni mewanti-wanti.

Jika kemudian mendapat waktu luang di luar jam kuliah, pergunakan dengan baik. Bila ingin berekreasi, gunakan untuk hal yang positif. Tetap utamakan studi. Meski rekreasi juga penting untuk mengusir penat. Dan, Erni juga senang, di kampus IPDN Papua, ada kebun hidroponik. Ini tentu hal yang sangat positif, untuk menumbuhkan budaya hidup sehat. Selain menumbuhkan jiwa kemandirian.

“Senang sekali saya mendengar disini ada green house jadi anak-anak semua bisa berlatih bertanam dengan hidroponik karena itu akan baik. Apalagi bisa memenuhi kebutuhan sendiri terutama dengan sayur- mayur dan lain lain. Kedepan bisa untuk berternak karena saya lihat Jatinangor ada punya sapi. Mereka sudah produksi susu, yogurt dan lain lain,” kata Erni.

Sikap mandiri, menurut Erni sangat berguna ketika nanti terjun ke masyarakat. Begitu juga dengan pengetahuan tentang pertanian dan peternakan. Karena itu adalah mata pencaharian yang lekat dengan kehidupan masyarakat pada umumnya di Indonesia.

“Karena bukan hanya akademis saja yang harus bagus tetap juga kehidupan sosial lainnya” katanya.

Erni menambahkan, mungkin sangat diperlukan juga ada pelatihan bagaimana menjadi orang tua yang baik. Kemudian  pelatihan- pelatihan terkait dengan  kerajinan. Sebab  nanti itu juga di daerah yang dibina adalah masyarakat.  Abdi rakyat atau pelayanan masyarakat, dituntut bisa menggerakkan potensi masyarakat.

“Harus dibiasakan diri dengan pola hidup bersih sehat, karena kita tahu apalagi tentang kesehatan ini Indonesia sekarang untuk tingkat TBC masih tinggi sekali yaitu nomor 2. Jadi kita semua tanggung jawab. Hiduplah secara sehat apalagi di kampus begini. Sosialisasikan juga kalau pas ke daerah. Anak-anak bisa sebagai penyuluh yang baik juga tentang kesehatan. Apalagi semua untuk praja putri juga harus tahu bagaimana memeriksa yang sekarang sedang banyak juga yaitu payudara jadi harus bisa sadar memeriksa payudara sendiri,” urai Erni.

Erni pun kemudian menjelaskan sedikit tentang kanker payudara. Kata dia, kanker payudara bukan hanya menyangkut perempuan. Laki-laki juga bisa kena kanker payudara. karena laki-laki juga punya payudara. Sekarang yang harus jadi perhatian adalah soal  kanker serviks.

“Jaga kebersihan karena deteksi dini kanker serviks nanti kalau semua sudah menikah harus juga melakukan deteksi dini. Periksakan para praja putri kalau sudah menikah. Karena untuk kanker serviks masih juga penyebab kematian tertinggi juga disamping kanker payudara,” katanya.

Erni berharap para praja, termasuk para pengasuh agar menjaga kesehatan diri sendiri. Dan yang tak kalah penting jaga sikap supaya pergaulan di antara sesama praja terjalin dengan baik.

“Kalian semua disini adalah bersaudara. Jadi antara junior senior saling menjaga, jaga perkawanan dengan baik,” katanya. (red)

Sumber :Puspen Kemendagri

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *