BAGANSIAPIAPI, TINTANEWS.com – Pelatihan vocational daerah perbatasan pengolahan kerupuk kerang dan keladi ungu tahun 2018 di buka secara resmi oleh plt Bupati Rokan Hilir (Rohl) Drs H.Jamiludin. Acara pelatihan tersebut di gelar di Aula Lantai 5 Hotel Lion jalan Mawar Bagansiapiapi, Selasa (17/04/2018). Tampak Kadis Koperasi dan UMKM Rohil Wazirwan Yunus, Kabag, kasubag dan staff Dinas Koperasi dan UMKM Rohil. Tampak hadir juga saat pelatihan ini sebagai nara sumber yakni kasub bidang peningkatan lembaga dan pendidikan latihan KUKM Tengku Marisa Ariani,S.IA yang mewakili deputi bidang pengembangan sumber daya manusia kementerian koperasi dan UKM RI. Tampak yang hadir juga sejumlah kepala dinas dilingkungan pemdakab Rohil dan puluhan para peserta latihan.
Kadis Koperasi dan UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) Wazirwan Yunus menjelaskan bahwa letak geografis wilayah Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) adalah salah satu kabupaten yang berada di daerah Perbatasan, dimana wilayah perbatasan tersebut di kecamatan Bangko, kecamatan Pasir Limau Kapas (Palika) dan Kecamatan Sinaboi.
“Kecamatan Bangko letak ibukota Kabupaten Rokan Hilir, kecamatan Sinaboi dan kecamatan Pasir Limau kapas adalah kecamatan di daerah perbatasan yang telah ditetapkan oleh pemerintah,”katanya.
Oleh sebab itu dilakukan kegiatan ini dengan menggunakan dana DAK (Dana Alokasi Khusus) yang merupakan dana dari pusat untuk di berikan kepada daerah perbatasan. Atas kerjasama pemerintah pusat dengan pemerintah daerah Rokan Hilir maka dilaksanakan pelatihan pengolahan kerang dan pengolahan keladi ungu.
“Pengolahan kerang dan keladi ungu menjadi unggulan daerah Rokan Hilir,”terangnya.
Disebutnya, kalau didaerah di sebut UMKM ( Usaha Mikro Kecil dan Menengah) karena sesuai dengan undang-undang kewenangan yang di berikan pusat kepada daerah kabupaten hanya mikro.
Kata Ia menambahkan, visi dinas koperasi mewujudkan koperasi UMKM sebagai pelaku utama ekonomi yang berbasis kerakyatan sedangkan misi mewujudkan koperasi dan UMKM menjadi pelaku ekonomi yang tangguh dan profesional. Sebagai pelaku utama tersebut adalah wirausaha koperasi dan usaha mikro, kecil dan menengah yang masih memerlukan polesan dan pelatihan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produknya agar mendapat pemasaran dan pasaran lebih menarik sehingga lebih dikenal mutunya.
“Seperti yang disampaikan plt Bupati kita tadi selama ini daerah kita yang berpotensi tetapi masih belum tangguh dan belum profesional terhadap sumber daya alam kita yang ada,”ujarnya.
Dia mencontohkan banyaknya kerang yang telah di panen namun kerang tersebut dikirim ke Sumatera Utara tanpa di olah terlebih dahulu.
“Baru satu , Maskiah kita dengan mempromosikan produk kripik kerang melalui online hingga produknya dikirim ke negara Malaysia,”ujar Wazirwan Yunus kemudian.
Di jelaskannya, Maskiah ini telah berbuat melalui promosi penjualan online pelbagai produk diantaranya batik Rohil, kripik kerang, kripik kepiting, dodol, dan mangrove.
“Daun mangrove bisa dijadikan kripik, enak , mangrove juga bisa dijadikan sirup mangrove. Kalau sudah laku kita bisa bikin hak paten kita,”katanya.
Dikatakannya, saat ini bisa membuat produk namun belum bisa memasarkannya. Oleh sebab itu, diharapkan dengan pelatihan ini dapat memperkenalkan produk untuk mencari pemasaran-pemasaran ke luar daerah dan juga mendapatkan dana DAK pusat untuk kembangkan usahanya.
Dijelaskannya lagi sedangkan keladi ungu selain bisa di jadikan kripik juga bisa dijadikan tepung keladi.
“Pada hari ini kita melaksanakan pelatihan diharapkan pusat dapat memberikan bantuan melalui dana DAK untuk pelaku-pelaku wirausaha daerah Rokan Hilir ini,”tandasnya.
(NdyNdy)