BAGANSIAPIAPI, TINTANEWS.com – Plt Bupati Rokan Hilir (Rohil) Drs H.Jamiludin sudah beberapa kali melihat bangunan pasar di simpang pedamaran jalan lintas Bagansiapiapi ke Ujung Tanjung dan jalan ke jembatan pedamaran, tepatnya di depan simpang tugu selamat datang. Kali ini pelaksana tugas bupati Rohil Jamiludin juga datang melihat dan meninjau bangunan pasar yang telah dibangun tersebut. Dia melihat keadaan los pasar dan kios pasar bersama kepala kansatpol PP Suyadi dan plt kasubag protokol Romi Syahputra S.Ap. Tampak juga Datuk Penghulu Labuhan Tangga Besar Hasanuddin, Selasa (24/04/2018).
“Kita menfungsikan bangunan yang sudah dibangun. Kebetulan pasar yang lama tersebut sudah padat tidak dapat menampung para pedagang sehingga menghambat lalu lintas pengguna jalan raya. Oleh sebab itu kepala desa bersama masyarakat berembuk dan sepakat agar pedagang pasar yang lama dipindahkan ke bangunan pasar yang baru ini,”tutur Jamiludin.
Dia menjelaskan dengan demikian maka pedagang tersebut akan menjadi tertib berjualan dan menjaga kebersihan pasar agar senantiasa selalu bersih, sehingga tidak ada lagi para pedagang berjualan di sembarangan tempat di lokasi pasar.
“Pada prinsipnya pemerintah menghimbau kepada masyarakat, apapun persoalannya, pada intinya untuk kebaikan desa, masyarakat dan Bumdesnya,”ujar Jamiludin.
Direncanakan olehnya agar Bumdes dapat di berdayakan untuk menangani pasar di desa. Karena berdasarkan kunjungannya di sejumlah desa di daerah Jawa, kebanyakan Bumdes mengelola pasar desanya.
“Oleh sebab itu kami belajar Bumdes merupakan salah satu ujung tombak kepala desa untuk membuka lapangan pekerjaan di desa,”tuturnya.
Bumdes diberdayakan, kata Ia, agar dapat juga mengelola di bidang kepariwisataan desa sehingga dapat membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat desanya. Seperti di desa labuhan tangga besar ini bisa di danau buatan, jembatan pedamaran dan tempat objek wisata desa lainnya.
“Di rencanakan pada hari Minggu 06 Mei 2018 mendatang akan diresmikan penggunaan pasar labuhan tangga besar ini,”jelas plt bupati Rohil ini.
Sementara itu, datuk penghulu Labuhan Tangga Besar Hasanuddin menegaskan bahwa sekitar lebih kurang 150 pedagang di pasar lama akan di arahkan untuk berdagang di pasar yang baru ini. Sementara ruangan yang ada secara permanen di pasar baru sekitar 72 ruangan sedangkan lainnya nanti akan ditempatkan di los pasar lainnya.
“Diutamakan pedagang yang lama dipindahkan kesini, pada dasarnya cukup untuk semua para pedagang pasar lama untuk berdagang di pasar yang baru ini,”kata Hasanuddin.
Oleh sebab itu, agar semua kios dan para pedagang dapat menempati kios akan diatur kemudian sehingga semua para pedagang mendapatkan tempat untuk berjualan.
“Yang di dopan iko nanti untuk pedagang kain, sodangkan yang di ateh untuk pedagang omeh (emas,red). Kenapo di buek untuk pedagang omeh? Toko omeh itu ibaratnyo barangnyo tidak bosa jadi para pemboli turun naik tidak tekono biaya buruh untuk mengangkek barangnyo. Seain itu agar berfokus disatu tompek ajo?”katanya Datuk Penghulu Labuhan Tangga Besar Hasanuddin berlogat melayunya.
Dijelaskanna, untuk tata cara penempatan para pedagang ini belum dapat dipastikan karena akan diatur dikemudian. Namun lebih diutamakan terlebih dahulu bagaimana memindahkan para pedagang lama tersebut kelokasi pasar baru. Tata cara penentuan penempatan belum bisa dipastikan oleh karena pasar yang baru belum sepenuhnya diserahkan ke pihak desa, dalam hal ini Bumdes. Namun jikalau telah diserahkan ke pihak desa maka pasar ini akan dikelola oleh Bumdes.
Sementara itu, lanjutnya mengatakan bangunan pasar lama akan digunakan untuk balai pertemuan desa dan lapangan olahraga bagi pemuda.
“Karena kalau sudah diserahkan ke desa, maka bisa mengelolanya dengan anggaran desa. Sebab bangunan kabupaten tidak bisa menggunakan ADD tetapi jikalau sudah menjadi milik desa maka bisa menggunakan Anggaran Desa. Awak untuk membangun desa tapi bangunan masih bangunan kabupaten akhirnya awak masuk, tak tekojoan doh,”pungkas Hasanuddin.
(NdyNdy)