DKP Provinsi Riau, Serahkan Bantuan Alat Tangkap 7 Kelompok Nelayan Di Rohil

Tintanews.com, Rohil –  Kelompok nelayan di Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), mendapatkan bantuan dari Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Riau. Bantuan alat tangkap ikan berupa jaring siap pakai tersebut di serahkan secara langsung oleh Kepala DKP Provinsi Riau, Ir. H. Herman Mahmud MS.i, di Kantor UPT Pengendalian Sumber Daya Perikanan dan Kelautan Wilayah III Rohil di Jalan Pelabuhan Baru sebanyak tujuh kelompok nelayan, Minggu (23/10/2022) di Bagansiapiapi.

Turut hadir pada penyerahan bantuan alat tangkap tersebut anggota DPRD Riau, Husaimi dan perwakilan dari Dinas Perikanan Kabupaten Rohil. Sebanyak tujuh kelompok nelayan yang mendapatkan bantuan tersebut terdiri dari empat kelompok nelayan asal Kecamatan Pasir Limau Kapas (Palika), satu kelompok asal Kecamatan Bangko dan dua kelompok asal Kecamatan Sinaboi.

“Total bantuan yang kita serahkan untuk tujuh kelompok ini ada 773 keping atau pis jaring lengkap dengan ukuran pariasi tergantung atau sesuai permintaan masing-masing kelompok. Paling kecil 2,8 inci dan yang besar 3,8 inci,” terang Kepala DKP Provinsi Riau, Ir H Herman Mahmud Msi saat ditemui usai menyerahkan bantuan alat tangkap tersebut.

Tiap tahun aku Herman Mahmud, pihaknya menganggarkan bantuan bagi para nelayan, khusus tahun ini untuk nelayan Rokan Hilir ini merupakan yang pertama. Sementara itu, anggota DPRD Riau, Husaimi saat dimintai tangapanya mengatakan, bantuan alat tangkap yang di serahkan ini ada yang dianggarkan dari Dinas dan ada juga usulkan dari resesnga beberapa saat lalu salah satunya dua kelompok nelayan di Raja Bejamu, Kecamatan Sinaboi.

“Kenapa ini kita masukan karena dalam rangka membantu masyarakat dalam menaikan ekonomi mereka apa lagi saat ini ekonomi dalam kondisi sangat terpuruk. Dengan bantuan ini rekan nelayan bisa mengunakannya untuk menambah ekonomi menyambung hidup dan menyekolahkan anak-anak mereka,”terangnya.

Untuk merubah ekonomi itu kuncinya adalah pendidikan. Jika nelayan hari ini tidak sekolah atau hanya tamatan SMA anak-anak mereka harus bisa kuliah. “Itu cita-cita ya, dengan kuliah mudah-mudahan mereka bisa merubah ekonomi. Contoh saya dulu, orang tua saya tidak sekolah tapi karna saya sekolah dan alhamdulilah saya bisa merubah ekonomi,” terang Suhaimi.

Dirinya berpesan kepada para nelayan yang menerima bantuan alat tangkap ikan untuk bisa mengunakan bantuan alat tangkap ini dengan baik agar bisa mengangkat ekonomi dan jangan lupa sekolahkan anak agar anak-anak mereka tidak menjadi nelayan tapi bisa bekerja kantoran atau menjadi anggota dewan. “Bisa jadikan, contoh saya siapa sangka saya bisa jadi dewan,” tutupnya. (Rls Erik/Ant)